Nabi
Idris Alaihissalam ini adalah keturunan ke-6 dari Nabi Adam
Alaihissalam. Diyakini oleh banyak ulama dan ahli tafsir, Nabi Idris
Alaihissalam adalah seorang yang mempunyai kemampuan dan kepandaian yang
bermacam-macam. Semua keahlian Nabi Idris Alaihissalam didapat karena dia
seorang yang gemar memperdalam dan mempelajari ilmu. Sebab itu pula kemudian
yang menjadikan Nabi Idris Alaihissalam sebagai penemu alat tulis berbentuk
pena.
Dengan
adanya alat tulis, memudahkan pula bagi Nabi Idris Alaihissalam memperdalam
kegemarannya yaitu ilmu menggambar. Dengan kemampuannya ini, Nabi Idris
Alaihissalam bisa membuat bentuk gambaran sebuah bangunan hingga menjadi sebuah
tatanan kota. Dan tentu semua dibarengi dengan dakwah yang dijalankannya. Maka
banyaklah kaum atau wilayah yang menjadi pemukiman di mana bagunannya adalah
rancangan dari Nabi Idris Alaihissalam.
Dalam
bidang ilmu pertanian, Nabi Idris Alaihissalam juga memiliki andil. Dimana ilmu
ini digabungkannya dengan ilmu perbintangan hingga mencapai kesimpulan mengenai
waktu yang baik dalam pertanian. Misalnya kapan saat yang baik untuk bercocok
tanam. Kapan saat yang baik untuk memanen. Bahkan, ilmu yang beliau pelajari
dapat digunakan dalam menentukan perkiraan cuaca atau kondisi alam.
Perhitungan
dengan waktu atau musim mengikuti bintang atau bulan di kemudian hari menjadi
cikal bakal sebuah ilmu yang disebut penghitungan kalender. Dimana dalam satu
tahun menjadi 12 bulan. Dengan keahliannya ini, Nabi Idris Alaihissalam diberi
sebutan sebagai Harmus al-Haramisah atau ahli perbintangan.
Dengan
banyak keahlian yang dimilikinya itu, sangat memudahkan tugas Nabi Idris dalam
berdakwah. Sebutan lain yang juga melekat pada Nabi Idris yakni asad al-Asad,
yang artinya singa dari segala singa. Sebuah gelar penyebutan yang
menggambarkan bahwa Nabi Idris adalah seorang yang terkenal keberanian dan
kegagahannya dalam pergaulan. Nabi Idris juga seorang ahli bahasa. Beliau mampu
berkomunikasi dengan bergagai kaum yang bahasanya berbeda-beda.
Tak
hanya itu, pada ketika itu Nabi Idris Alaihissalam menjadi orang yang mula-mula
pandai membuat pakaian yang dijahit. Model berpakaian pun saat itu kemudian
benkembang setelah mengenal pakaian yang dijahit rapi dan bagus dan Nabi Idris Alaihissalam. Belum lagi kemudian membuat
pakaian yang dirangkai menjadi pakaian besi. Kebudayaan dan peradaban mulai
tampak kemajuannya dengan beragai ilmu yang diajarkan dari Nabi Idris
Alaihissalam.
Nabi
Idris Alaihissalam menunaikan dakwahnya sebagai bukti bersyukur atas karunia
Allah akan keahlian dan kepandaian yang dimilikinya. Banyak lagi yang lainnya
seperti ilmu berkuda, ilmu berhitung sederhana seperti panjang dan lebar, ilmu
tentang abjad dan tata bahasa, serta hal-hal lainnya. Nabi Idris Alaihissalam
mencapai semua itu juga karena Allah menjadikannya seorang yang gemar
memperdalam dan mempelajari ilmu.
Hingga
sampai pada masa akhir Nabi Idris Alaihissalam menunaikan dakwahnya. Menurut
keterangan Imam Bukhari dalam Sahih Bukhari dikatakan bahwa Allah telah
mengangkat Nabi Idris Alaihissalam kelangit ke-4. Dikisahkan ketika Nabi
Muhammad saw. melaksanakan Isra’ Miraj, beliau bertemu dengan Nabi Idris di
langit ke-4 tersebut. Allah menunaikan janjinya mengangkat Nabi Idris
Alaihissalam pada tempat atau derajat yang tinggi. Wa Allahu A’Iam.